Selasa, 24 April 2012

KONSEP DASAR MASYARAKAT


KONSEP DASAR MASYARAKAT

A.  Definisi Masyarakat
      Kontjaraningrat (1990)
      Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. (Effendy, N, 1998)
      Soerdjono Soekanto (1982)
      Masyarakat atau komunitas adalah menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografi) dengan batas-batas tertentu, dimana yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar dari anggota-anggotanya, dibandingkan dengan penduduk di luar batas wilayahnya.
      Mac Iaver (1957)
      Masyarakat adalah sekelompok manusia yang mendiami territorial tertentu dan adanya sifat-sifat yang saling tergantung, adanya pembagian kerja dan kebudayaan bersama.
      Linton (1936)
      Masyarakat merupakan sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga dapat mengorganisasikan diri dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.

B.  Ciri-ciri Masyarakat
      Dari berbagai pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat itu memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1.      Interaksi diantara sesama anggota masyarakat
2.      Menempati wilayah dengan batas-batas tertentu
3.      Saling tergantung satu dengan lainnya
4.      Memiliki adat istiadat tertentu/kebudayaan
5.      Memiliki identitas bersama

Ad.1 : Interaksi
Di dalam masyarakat terjadi interaksi sosial yang merupakan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar perseorangan, antar kelompok-kelompok maupun antara perseorangan dengan kelompok, untuk terjadinya interaksi sosial harus memiliki dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.

Ad.2 : Wilayah Tertentu
Suatu kelompok masyarakat menempati suatu wilayah tertentu menurut suatu keadaan geografis sebagai tempat tinggal komunitasnya, baik dalam ruang lingkup yang kecil RT/RW, Desa Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, Propinsi, dan bahkan Negara.

Ad.3 : Saling Ketergantungan
Anggota masyarakat yang hidup pada suatu wilayah tertentu saling tergantung satu dengan yang lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Tiap-tiap anggota masyarakat mempunyai keterampilan sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing. Mereka hidup saling melengkapi, saling memenuhi agar tetap berhasil dalam kehidupannya.

Ad.4 :  Adat Istiadat dan Kebudayaan
Adat istiadat dan kebudayaan diciptakan untuk mengatur tatanan kehidupan bermasyarakat, yang mencakup bidang yang sangat luas diantara tata cara berinteraksi antara kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, apakah itu dalam perkawinan, kesenian, mata pencaharian, sistem kekerabatan dan sebagainya.

Ad.5 :  Identitas
Suatu kelompok masyarakat memiliki identitas yang dapat dikenali oleh anggota masyarakat lainnya, hal ini penting untuk menopang kehidupan dalam bermasyarakat yang lebih luas. Identitas kelompok dapat berupa lamang-lambang bahasa, pakaian, simbol-simbol tertentu dari perumahan, benda-benda tertentu seperti alat pertanian, mata uang, senjata tajam, kepercayaan dan sebagainya.

C.  Tipe-tipe Masyarakat
Menurut Gilin and Gilin lembaga masyarakat dapat diklasifikasikan sebagai berikut, Dilihat dari sudut perkembangannya:
1.       Cresive Institution
Lembaga masyarakat yang paling primer, merupakan lembaga-lembaga yang secara tidak disengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat, misalnya yang menyangkut: hak milik, perkawinan, agama dan sebagainya.
2.       Enacted Institution
Lembaga kemasyarakatan yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya yang menyangkut: lembaga utang-piutang, lembaga perdagangan, pertanian, pendidikan yang kesemuanya berakar kepada kebiasaan-kebiasaan tersebut disistematisasi, yang kemudian dituangkan ke dalam lembaga-lembaga yang disyahkan oleh negara.

Dari sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat
a.        Basic institution
      Lembaga kemasyarakatan yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat, diantaranya keluarga, sekolah-sekolah yang dianggap sebagai institusi dasar yang pokok.
b.       Subsidiary institution
      Lembaga-lembaga kemasyarakatan yang muncul tetapi dianggap kurang penting, karena untuk memenuhi kegiatan-kegiatan tertentu saja. Misalnya pembentukan panitia rekreasi, pelantikan/wisuda bersama dan sebagainya.

Dari sudut pandang masyarakat
a.    Approved atau social sanctioned institution
Adalah lembaga yang diterima oleh masyarakat seperti sekolah, perusahaan, koperasi dan sebagainya.
b. Unsanctioned institution
   Adalah lembaga-lembaga masyarakat yang ditolak oleh masyarakat, walaupun kadang-kadang masyarakat tidak dapat memberantasnya, misalnya kelompok penjahat, pemeras, pelacur, gelandangan dan pengemis dan sebagainya.

Dari sudut pandang penyebaran
  1. General institution
   Adalah lembaga masyarakat didasarkan atas faktor penyebarannya. Misalnya agama karena dikenal hampir semua masyarakat dunia.
  1. Restricted institution
          Adalah lembaga-lembaga agama yang dianut oleh masyarakat tertentu  saja, misalnya Budha banyak dianut oleh Muangthai, Vietnam, Kristen khatolik banyak dianut oleh masyarakat Italic, Perancis, Islam oleh masyarakat Arab dan sebagainya.

Dari sudut pandang fungsi
a.    Operative institution
                 Adalah lembaga masyarakat yang menghimpun pola-pola atau tata cara yang  diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan, seperti lembaga industri.
  1. Regulative institution
                 Adalah lembaga yang bertujuan untuk mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak daripada lembaga itu sendiri, misalnya lembaga hukum diantaranya kejaksaan, pengadilan dan sebagainya.

D.  Ciri-ciri Masyarakat Indonesia
Dilihat dari struktur sosial dan kebudayaan masyarakat Indonesia dibagi dalam 3 kategori dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1.       Masyarakat desa
a.       Hubungan keluarga dan masyarakat sangat kuat
b.       Hubungan didasarkan kepada adat istiadat yang kuat sebagai organisasi sosial
c.       Percaya kepada kekuatan-kekuatan gaib
d.       Tingkat buta huruf relative tinggi
e.       Berlaku hukum tidak tertulis yang intinya diketahui dan dipahami oleh setiap orang
f.        Tidak ada lembaga pendidikan khusus dibidang teknologi dan keterampilan diwariskan oleh orangtua langsung kepada keturunannya
g.       Sistem ekonomi sebagian besar ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan sebagian kecil dijual dipasaran untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Dan uang berperan sangat terbatas
h.       Semangat gotong royong dalam bidang sosial dan ekonomi sangat kuat

2.       Masyarakat madya
a.       Hubungan keluarga masih tetap kuat, dan hubungan kemasyarakatan mulai mengendor
b.       Adat istiadat masih dihormati, dan sikap masyarakat mulai terbuka dari pengaruh luar
c.       Timbul rasionalitas pada cara berpikir, sehingga kepercayaan terhadap kekuatan-kekuatan gaib mulai berkurang dan akan timbul kembali apabila telah kehabisan akal
d.       Timbul lembaga pendidikan formal dalam masyarakat terutama pendidikan dasar dan menengah
e.       Tingkat buta huruf sudah mulai menurun
f.        Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis
g.       Ekonomi masyarakat lebih banyak mengarah kepada produksi pasaran, sehingga menimbulkan diferensiasi dalam struktur masyarakat karenanya uang semakin meningkat penggunaannya
h.       Gotong royong tradisional tinggal untuk keperluan sosial dikalangan keluarga dan tetangga. Dan kegiatan-kegiatan umum lainnya yang didasarkan upah.

3.       Ciri-ciri masyarakat modern
a.       Hubungan antar manusia didasarkan atas kepentingan-kepentingan pribadi
b.       Hubungan antar masyarakat dilakuakn secara terbuka dalam suasana saling pengaruh mempengaruhi
c.       Kepercayaan masyarakat yang kuat terhadap manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi sabagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
d.       Strata masyarakat digolongkan menurut profesi dan keahlian yang dapat dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga-lembaga ketrampilan dan kejuruan
e.       Tingkat pendidikan formal dan merata
f.        Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis yang kompleks
g.       Ekonomi hampir seluruhnya ekonomi pasar yang didasarkan atas penggunaan uang dan alat pembayaran lain

4.   Ciri-ciri masyarakat sehat
a.       Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
1)      Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan terutama untuk ibu dan anak
2)      Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup
3)      Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status sosial ekonomi masyarakat
4)      Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit.
Di dalam sebuah masyarakat, terdiri dari berbagai macam kelompok menurut fase tumbuh kembang yang dialami, yang mencakup masa neonatus, bayi, toddler, prasekolah, sekolah, remaja, dewasa muda, tengah baya, dewasa tua dan lansia (Hamid A, 1999),



DAFTAR PUSTAKA


Adam, K & Jessica, K (2000). Ensiklopedi Ilmu-ilmu Sosial. Edisi I. Jakarta: PT.       Raja Grafindo Persada

Notoatmojo, S (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rhineka            Cipta












Tidak ada komentar:

Posting Komentar