KONSEP DASAR MASYARAKAT
A. Definisi Masyarakat
Kontjaraningrat
(1990)
Masyarakat
adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling
berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem
adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa
identitas bersama. (Effendy, N, 1998)
Soerdjono
Soekanto (1982)
Masyarakat
atau komunitas adalah menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat tinggal di
suatu wilayah (dalam arti geografi) dengan batas-batas tertentu, dimana yang
menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar dari anggota-anggotanya,
dibandingkan dengan penduduk di luar batas wilayahnya.
Mac Iaver
(1957)
Masyarakat
adalah sekelompok manusia yang mendiami territorial tertentu dan adanya
sifat-sifat yang saling tergantung, adanya pembagian kerja dan kebudayaan
bersama.
Linton
(1936)
Masyarakat
merupakan sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama,
sehingga dapat mengorganisasikan diri dan berpikir tentang dirinya sebagai satu
kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
B. Ciri-ciri Masyarakat
Dari
berbagai pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat itu
memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1. Interaksi diantara sesama anggota masyarakat
2. Menempati wilayah dengan batas-batas tertentu
3. Saling tergantung satu dengan lainnya
4. Memiliki adat istiadat tertentu/kebudayaan
5. Memiliki identitas bersama
Ad.1
: Interaksi
Di dalam masyarakat terjadi interaksi sosial yang
merupakan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar
perseorangan, antar kelompok-kelompok maupun antara perseorangan dengan
kelompok, untuk terjadinya interaksi sosial harus memiliki dua syarat, yaitu
kontak sosial dan komunikasi.
Ad.2
: Wilayah Tertentu
Suatu kelompok masyarakat menempati suatu wilayah
tertentu menurut suatu keadaan geografis sebagai tempat tinggal komunitasnya,
baik dalam ruang lingkup yang kecil RT/RW, Desa Kelurahan, Kecamatan,
Kabupaten, Propinsi, dan bahkan Negara.
Ad.3
: Saling Ketergantungan
Anggota masyarakat yang hidup pada suatu wilayah
tertentu saling tergantung satu dengan yang lainnya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Tiap-tiap anggota masyarakat mempunyai keterampilan sesuai dengan
kemampuan dan profesi masing-masing. Mereka hidup saling melengkapi, saling
memenuhi agar tetap berhasil dalam kehidupannya.
Ad.4 : Adat Istiadat dan Kebudayaan
Adat istiadat dan kebudayaan
diciptakan untuk mengatur tatanan kehidupan bermasyarakat, yang mencakup bidang
yang sangat luas diantara tata cara berinteraksi antara kelompok-kelompok yang
ada di masyarakat, apakah itu dalam perkawinan, kesenian, mata pencaharian,
sistem kekerabatan dan sebagainya.
Ad.5 : Identitas
Suatu kelompok masyarakat
memiliki identitas yang dapat dikenali oleh anggota masyarakat lainnya, hal ini
penting untuk menopang kehidupan dalam bermasyarakat yang lebih luas. Identitas kelompok dapat berupa lamang-lambang bahasa,
pakaian, simbol-simbol tertentu dari perumahan, benda-benda tertentu seperti alat
pertanian, mata uang, senjata tajam, kepercayaan dan sebagainya.
C. Tipe-tipe Masyarakat
Menurut Gilin and Gilin lembaga
masyarakat dapat diklasifikasikan sebagai berikut, Dilihat dari sudut
perkembangannya:
1. Cresive Institution
Lembaga
masyarakat yang paling primer, merupakan lembaga-lembaga yang secara tidak
disengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat, misalnya yang menyangkut: hak
milik, perkawinan, agama dan sebagainya.
2. Enacted Institution
Lembaga
kemasyarakatan yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya
yang menyangkut: lembaga utang-piutang, lembaga perdagangan, pertanian,
pendidikan yang kesemuanya berakar kepada kebiasaan-kebiasaan tersebut
disistematisasi, yang kemudian dituangkan ke dalam lembaga-lembaga yang
disyahkan oleh negara.
Dari sudut sistem nilai yang
diterima oleh masyarakat
a. Basic
institution
Lembaga
kemasyarakatan yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata
tertib dalam masyarakat, diantaranya keluarga, sekolah-sekolah yang dianggap
sebagai institusi dasar yang pokok.
b. Subsidiary institution
Lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang muncul tetapi dianggap kurang penting, karena untuk
memenuhi kegiatan-kegiatan tertentu saja. Misalnya pembentukan panitia rekreasi,
pelantikan/wisuda bersama dan sebagainya.
Dari sudut pandang masyarakat
a. Approved atau
social sanctioned institution
Adalah lembaga yang diterima oleh
masyarakat seperti sekolah, perusahaan, koperasi dan sebagainya.
b. Unsanctioned institution
Adalah lembaga-lembaga masyarakat yang ditolak oleh masyarakat, walaupun
kadang-kadang masyarakat tidak dapat memberantasnya, misalnya kelompok
penjahat, pemeras, pelacur, gelandangan dan pengemis dan sebagainya.
Dari sudut pandang penyebaran
- General institution
Adalah lembaga masyarakat didasarkan atas
faktor penyebarannya. Misalnya agama
karena dikenal hampir semua masyarakat dunia.
- Restricted institution
Adalah lembaga-lembaga agama yang
dianut oleh masyarakat tertentu saja,
misalnya Budha banyak dianut oleh Muangthai, Vietnam, Kristen khatolik banyak
dianut oleh masyarakat Italic, Perancis, Islam oleh masyarakat Arab dan
sebagainya.
Dari sudut pandang fungsi
a. Operative institution
Adalah lembaga masyarakat yang
menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan, seperti lembaga industri.
- Regulative institution
Adalah lembaga yang bertujuan
untuk mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian
mutlak daripada lembaga itu sendiri, misalnya lembaga hukum diantaranya
kejaksaan, pengadilan dan sebagainya.
D.
Ciri-ciri Masyarakat Indonesia
Dilihat dari struktur sosial dan kebudayaan masyarakat
Indonesia dibagi dalam 3 kategori dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Masyarakat desa
a.
Hubungan keluarga dan masyarakat sangat kuat
b.
Hubungan didasarkan kepada adat istiadat yang kuat
sebagai organisasi sosial
c. Percaya kepada kekuatan-kekuatan gaib
d. Tingkat buta huruf relative tinggi
e. Berlaku hukum tidak tertulis yang intinya diketahui
dan dipahami oleh setiap orang
f.
Tidak ada lembaga
pendidikan khusus dibidang teknologi dan keterampilan diwariskan oleh orangtua
langsung kepada keturunannya
g. Sistem ekonomi sebagian besar ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga dan sebagian kecil dijual dipasaran untuk memenuhi kebutuhan
lainnya. Dan uang berperan sangat terbatas
h. Semangat gotong royong dalam bidang sosial dan ekonomi
sangat kuat
2. Masyarakat madya
a. Hubungan keluarga masih tetap kuat, dan hubungan
kemasyarakatan mulai mengendor
b. Adat istiadat masih dihormati, dan sikap masyarakat
mulai terbuka dari pengaruh luar
c. Timbul rasionalitas pada cara berpikir, sehingga
kepercayaan terhadap kekuatan-kekuatan gaib mulai berkurang dan akan timbul
kembali apabila telah kehabisan akal
d. Timbul lembaga pendidikan formal dalam masyarakat
terutama pendidikan dasar dan menengah
e. Tingkat buta huruf sudah mulai menurun
f.
Hukum tertulis
mulai mendampingi hukum tidak tertulis
g. Ekonomi masyarakat lebih banyak mengarah kepada
produksi pasaran, sehingga menimbulkan diferensiasi dalam struktur masyarakat
karenanya uang semakin meningkat penggunaannya
h. Gotong royong tradisional tinggal untuk keperluan
sosial dikalangan keluarga dan tetangga. Dan kegiatan-kegiatan umum lainnya
yang didasarkan upah.
3. Ciri-ciri
masyarakat modern
a. Hubungan antar manusia didasarkan atas
kepentingan-kepentingan pribadi
b. Hubungan antar masyarakat dilakuakn secara terbuka
dalam suasana saling pengaruh mempengaruhi
c. Kepercayaan masyarakat yang kuat terhadap manfaat ilmu
pengetahuan dan teknologi sabagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
d. Strata masyarakat digolongkan menurut profesi dan
keahlian yang dapat dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga-lembaga
ketrampilan dan kejuruan
e. Tingkat pendidikan formal dan merata
f.
Hukum yang
berlaku adalah hukum tertulis yang kompleks
g.
Ekonomi hampir seluruhnya ekonomi pasar yang didasarkan
atas penggunaan uang dan alat pembayaran lain
4. Ciri-ciri masyarakat sehat
a.
Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
1)
Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan terutama
untuk ibu dan anak
2)
Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama
penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup
3)
Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan
status sosial ekonomi masyarakat
4)
Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai
sebab dan penyakit.
Di dalam sebuah masyarakat,
terdiri dari berbagai macam kelompok menurut fase tumbuh kembang yang dialami,
yang mencakup masa neonatus, bayi, toddler, prasekolah, sekolah, remaja, dewasa
muda, tengah baya, dewasa tua dan lansia (Hamid A, 1999),
DAFTAR PUSTAKA
Adam, K & Jessica, K
(2000). Ensiklopedi Ilmu-ilmu Sosial. Edisi I. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Notoatmojo, S (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rhineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar